Rabu, 17 April 2013

TUJUAN HIDUP MANUSIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Struktur



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas-tugas hidupnya, berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah meninggalkan dunia ini, Mereka tidak tahu tujuan hidupnya. Orang orang yang tinggal di kota pun banyak yang tidak mengetahui tujuan hidupnya. Ada yang mengatakan untuk mencari hidup yang bahagia, berkeluarga serta membesarkan dan mendidik anak-anak.
Mencari hidup yang bahagia juga bermacam macam,
ada yang bertapa, berzikir berjam-jam di kamar yang gelap, ada yang hidup sederhana, ada yang mencari uang untuk memenuhi keinginannya, dan lain-lain.



B.     Rumusan Masalah
  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:
1.      Apakah yang harus di ketahui oleh manusia?
2.      Apa sajakah cara untuk mencari kebahagiaan hidup?

                C.    Tujuan Masalah
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui yang harus di ketahui oleh manusia.
2.      Mengetahui cara untuk mencari kebahagiaan hidup
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Surat Al-Baqarah Ayat 200-201
           فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَالَهُ فِي اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ. وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.




B.  Arti Surat Al-Baqarah Ayat 200-201
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji mu maka berdzikirlah, dengan mengyebut nama allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut(membangga-banggakan) nenek moyang mu, atau bahkan berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka diantara manusia ada yang mendo’a: ya allah tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya kebahagiaan yang menyenangkan di akhirat).
Dan diantara mereka ada orang yang mendo’a : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan periharalah kami dari siksa neraka”

C.    Tafsir Ayat
فَإِذَا قَضَيْتُم           (Apabila kamu telah menyelesaikan ) atau menjalankan – مَّنَاسِكَكُمْ- (ibadah haji mu) maksudnya telah melempar jumratul ‘aqobah, telah thawaf, telah berada di mina, - فَاذْكُرُوا اللهَ-( maka berdzikirlah kepada Allah) dengan takbir dan menyanjungNya- كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُم- (sebagaimana kamu menyebut-nyebut(membangga-banggakan) nenek moyang mu,) yang kamu lakukan sehabis haji untuk membangga-banggakan mereka-  أَوْ أَشَدَّ ذِكْرً – (lebih banyak dari itu) maksudnya lebih banyak dari ingatanmu kepada nenek-nenek moyang itu “Asyadda” mendapatkan baris diatas disebabkan kedudukan sebagai “Hal”  dari Dzikr yang mansub oleh “Udzakaru” seandainya ia terletak dibelakang, maka ia akan menjadi sifat atau naatnya. - فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا –( Maka diantara manusia ada yang mendo’a: ya allah tuhan kami) - فِي الدُّنْيَا –( di dunia) sehingga ia pun diberilah bagian itu- وَمَالَهُ فِي اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ –( dan tiadalah baginya kebahagiaan di akhirat) yang menyenangkan.
وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً (Dan diantara mereka ada orang yang mendo’a : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan) وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً-( dan di akhirat kebaikan) yaitu syurga - وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ – ( dan periharalah kami dari siksa neraka).yakni dari tidak menyukainya. Ini merupakan lukisan tentang kedaan orang musyrik dan keadaan orang-orang beriman, yang tujuannya adalah mencari dua macam kebaikan dunia dan akhirat.

D.     Asbab An-Nuzul
1.      Orang-orang Arab Jahiliyah melakukan wuquf di musim pasar. Sebagian mereka membangga-banggakan nenek moyangnya yang pernah membagi-bagikan makanan dan meringankan beban orang lain dengan menanggung pembayaran diyat (denda). Pada saat wuquf mereka menyebut-nyebut apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka. Maka turunlah ayat tersebut sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan pada saat wuquf berlangsung. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas).
2.      Orang-orang Arab pada masa itu apabila sudah selesai melakukan manasik haji, mereka berdiri di sisi jumrah sambil menyebut-nyebut jasa nenek moyang mereka pada zaman Jahiliyah; maka turunlah ayat tersebut (al-Baqarah: 200), sebagai pelajaran apa yang harus dilakukan pada saat pelemparan jumrah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Mujahid).
3.      Riwayat lain menerangkan bahwa sebagian bangsa Arab ketika tiba di tempat wuquf, mereka berdo’a: “ Ya Allah, semoga Engkau menjadikan tahun ini banyak hujannya, tahun yang makmur yang membawa kemajuan dan kebaikan.” Mereka tidak menyinggung urusan akhirat sama sekali, kemudian Allah menurunkan ayat 200 surat al-Baqarah sebagai tatacara berdoa. Setelah itu, kaum Muslimin berdoa sesuai dengan petunjuk al-Qur’an, yaitu memadukan kepentingan duniawi dan ukhrawi, sesuai yang tercantum dalam al-Baqarah: 201. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas).





























BAB III
          SIMPULAN
tujuan hidup kita yaitu mengabdi atau bekerja untuk ALLAH guna mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat dengan melalui ridha-Nya. Demikianlah ALLAH memberitahukan, apa tujuan hidup manusia di bumi ini menurut ALLAH yang menciptakan manusia, sebagaimana yang telah dikemukakan dalam ayat-ayat dalam Pembahasan.
Mudah-mudahan kita sebagai pekerja-pekerja atau hamba-hamba ALLAH yang baik,yang taat, maka marilah kita perbaharui niat dan tujuan hidup kita semoga kita semua mendapat kasih sayang , kepercaaan dan cinta ALLAH. Semoga hidup yang sekali ini akan sukses dan diberkahi oleh ALLAH. Jika kita cinta dan takut kepada ALLAH mari kita rajin-rajin belajar dan bekerja untuk mensejahterakan keluarga,masarakat dan umat islam pada umumnya agar umat-umat lain dapat mencontoh cara hidup yang benar dari ALLAH.

 
DAFTAR  PUSTAKA

Departemen Agama RI, 2006,  Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Surabaya : CV. Pustaka  Agung Harapan.
Bahrun Abubakar, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 1, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Shaleh dkk,1985,  Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an, Bandung: CV. Diponegoro.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar