BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia haruslah mengetahui
siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas-tugas hidupnya,
berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah
meninggalkan dunia ini, Mereka tidak tahu tujuan hidupnya. Orang orang yang
tinggal di kota pun banyak yang tidak mengetahui tujuan hidupnya. Ada yang
mengatakan untuk mencari hidup yang bahagia, berkeluarga serta membesarkan dan
mendidik anak-anak.
Mencari hidup yang bahagia juga bermacam macam,
ada yang
bertapa, berzikir berjam-jam di kamar yang gelap, ada yang hidup sederhana, ada
yang mencari uang untuk memenuhi keinginannya, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan
mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang harus di ketahui oleh manusia?
2. Apa sajakah cara untuk mencari kebahagiaan
hidup?
C.
Tujuan Masalah
Tujuan penyusunan makalah ini adalah
untuk:
1. Mengetahui yang harus di ketahui oleh
manusia.
2. Mengetahui cara untuk mencari kebahagiaan
hidup
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Al-Baqarah Ayat 200-201
فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَالَهُ فِي اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ. وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
B. Arti Surat Al-Baqarah Ayat 200-201
“Apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah haji mu maka berdzikirlah, dengan mengyebut nama allah, sebagaimana kamu
menyebut-nyebut(membangga-banggakan) nenek moyang mu, atau bahkan berdzikirlah
lebih banyak dari itu. Maka diantara manusia ada yang mendo’a: ya allah tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya kebahagiaan yang
menyenangkan di akhirat).
Dan diantara mereka ada orang yang
mendo’a : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan periharalah kami dari siksa neraka”
C. Tafsir Ayat
فَإِذَا قَضَيْتُم (Apabila kamu telah
menyelesaikan ) atau
menjalankan – مَّنَاسِكَكُمْ- (ibadah
haji mu) maksudnya telah
melempar jumratul ‘aqobah, telah thawaf, telah berada di mina, - فَاذْكُرُوا
اللهَ-( maka berdzikirlah kepada Allah) dengan takbir dan menyanjungNya- كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُم- (sebagaimana
kamu menyebut-nyebut(membangga-banggakan) nenek moyang mu,) yang kamu lakukan sehabis haji untuk
membangga-banggakan mereka- أَوْ أَشَدَّ
ذِكْرً – (lebih banyak dari itu) maksudnya lebih banyak dari ingatanmu kepada
nenek-nenek moyang itu “Asyadda” mendapatkan baris diatas disebabkan kedudukan
sebagai “Hal” dari Dzikr yang mansub
oleh “Udzakaru” seandainya ia terletak dibelakang, maka ia akan menjadi sifat
atau naatnya. - فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ
ءَاتِنَا –(
Maka diantara manusia ada yang mendo’a: ya allah tuhan kami) - فِي
الدُّنْيَا –( di dunia) sehingga ia pun diberilah bagian itu- وَمَالَهُ فِي اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ –(
dan tiadalah baginya kebahagiaan di akhirat) yang menyenangkan.
وَمِنْهُم
مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً (Dan diantara mereka
ada orang yang mendo’a : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan) وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً-(
dan di akhirat kebaikan) yaitu
syurga - وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ – (
dan periharalah kami dari siksa neraka).yakni dari tidak
menyukainya. Ini merupakan lukisan tentang kedaan orang musyrik dan keadaan
orang-orang beriman, yang tujuannya adalah mencari dua macam kebaikan dunia dan
akhirat.
D. Asbab
An-Nuzul
1.
Orang-orang Arab Jahiliyah
melakukan wuquf di musim pasar. Sebagian mereka membangga-banggakan nenek
moyangnya yang pernah membagi-bagikan makanan dan meringankan beban orang lain
dengan menanggung pembayaran diyat (denda). Pada saat wuquf mereka menyebut-nyebut
apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka. Maka turunlah ayat tersebut
sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan pada saat wuquf berlangsung.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas).
2.
Orang-orang Arab pada masa
itu apabila sudah selesai melakukan manasik haji, mereka berdiri di sisi jumrah
sambil menyebut-nyebut jasa nenek moyang mereka pada zaman Jahiliyah; maka
turunlah ayat tersebut (al-Baqarah: 200), sebagai pelajaran apa yang harus
dilakukan pada saat pelemparan jumrah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari
Mujahid).
3.
Riwayat lain menerangkan
bahwa sebagian bangsa Arab ketika tiba di tempat wuquf, mereka berdo’a: “ Ya
Allah, semoga Engkau menjadikan tahun ini banyak hujannya, tahun yang makmur
yang membawa kemajuan dan kebaikan.” Mereka tidak menyinggung urusan akhirat
sama sekali, kemudian Allah menurunkan ayat 200 surat al-Baqarah sebagai
tatacara berdoa. Setelah itu, kaum Muslimin berdoa sesuai dengan petunjuk
al-Qur’an, yaitu memadukan kepentingan duniawi dan ukhrawi, sesuai yang
tercantum dalam al-Baqarah: 201. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu
Abbas).
BAB III
SIMPULAN
tujuan hidup
kita yaitu mengabdi atau bekerja untuk ALLAH guna mendapatkan kebahagian dunia
dan akhirat dengan melalui ridha-Nya. Demikianlah ALLAH memberitahukan, apa
tujuan hidup manusia di bumi ini menurut ALLAH yang menciptakan manusia, sebagaimana
yang telah dikemukakan dalam ayat-ayat dalam Pembahasan.
Mudah-mudahan
kita sebagai pekerja-pekerja atau hamba-hamba ALLAH yang baik,yang taat, maka
marilah kita perbaharui niat dan tujuan hidup kita semoga kita semua mendapat
kasih sayang , kepercaaan dan cinta ALLAH. Semoga hidup yang sekali ini akan
sukses dan diberkahi oleh ALLAH. Jika kita cinta dan takut kepada ALLAH mari
kita rajin-rajin belajar dan bekerja untuk mensejahterakan keluarga,masarakat
dan umat islam pada umumnya agar umat-umat lain dapat mencontoh cara hidup yang
benar dari ALLAH.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, 2006, Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Surabaya : CV.
Pustaka Agung Harapan.
Bahrun Abubakar, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid
1, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Shaleh dkk,1985, Asbabun Nuzul
Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an, Bandung: CV.
Diponegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar