PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan
diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikiann akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam
kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004: 79).Pendidikan juga diartikan sebagai
upaya manusia secara historis turun-temurun, yang merasa dirinya terpanggil
untuk mencari kebenaran atau kesempurnaan hidup (Salim, 2004:32).
Menurut
Undang-Undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
B.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Pengajaran adalah kegiatan yang
dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga
diartikan sebagi interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai
suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan siswa.
Antara
pendidikan, pembelajaran dan pengajaran saling terkait. Pendidikan akan dapat
mencapai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan pengajaran yang tepat.
Sebaliknya pendidikan tidak akan mencapi tujuan jika pembelajaran tidak
bermakna dengan pengajaran yang tidak tepat.
Brunner
mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar
adalah deskriptif. Prespektif karena tujuan teori pembelajaran adalah
menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Dan deskriptif karena tujuan utama
teori belajar adalah memerikan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian
pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau
bagaimana seseorang belajar. Sedangkan teori pembelajaran menaruh perhatian
bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau
upaya mengontrol variabel dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
Teori pembelajaran
harus memasukkan variabel metode pembelajaran. Jika tidak, teori ini bukanlah
teori pembelajaran. Ini penting sekali sebab banyak terjadi apa yang dianggap
sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah teori. Teori pembelajaran
selalu menyebutkan metode pembelajaran, sedangkan teori belajar sama sekali
tidak berurusan dengan metode pembelajaran.
C. Implikasi Prinsip Pembelajaran
Pengertian
pembelajaran dapat diartikan secara khusus, berdasarkan aliran psikologi
tertentu. Pengertian pembelajaran menurut aliran-aliran tersebut sebagai
berikut: Menurut psikologi daya pembelajaran adalah upaya melatih daya-daya
yang ada pada jiwa manusia supaya menjadi lebih tajam atau lebih berfungsi.
Psikologi
kognitif, pembelajaran adalah usaha membantu siswa atau anak didik mencapai
perubahan struktur kognitif melalui pemahaman. Psikologi humanistik,
pembelajaran adalah usaha guru untuk menciptakan suasana yang menyenangkan
untuk belajar (enjoy learning), yang membuat siswa dipanggil untuk belajar
(Darsono, 2001: 24-25)
Adapun
prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan terutama oleh pendidik ada 8
yaitu: perhatian, dalam pembelajaran guru hendaknya tidak mengabaikan masalah
perhatian. Sebelum pembelajaran dimulai guru hendaknya menarik perhatian siswa
agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran yang sedang
diajarkan.
Motivasi,
Jika perhatian siswa sudah terpusat maka langkah guru selanjutnya memotivasi
siswa. Walaupun siswa udah termotivasi dengan kegiatan awal saat guru
mengkondisikan agar perhatian siswa terpusat pada materi pelajaran yang sedang
berlangsung. Namun guru wajib membangun motivasi sepanjang proses belajar dan
pembelajaran berlangsung agar siswa dapa mengikuti pelajaran dengan baik.
Keaktifan
siswa, Pembelajaran yang bermakna apabila siswa aktif dalam proses belajar dan
pembelajaran. Siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-konsep yang
disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu
menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
Keterlibatan
langsung, pelibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran adalah penting.
Siswalah yang melakukan kegiatan belajar bukan guru. Supaya siswa banyak
terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pengulangan
belajar, Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat.
Siswa perlu melakukan pengulangan-pengulangan supaya meteri yang dipelajari
tetap ingat. Oleh karena itu guru harus melakukan sesuatu yang membuat siswa
melakukan pengulangan belajar.
Materi
pelajaran yang merangsang dan menantang, kadang siswa merasa bosan dan tidak
tertarik dengan materi yang sedang diajarkan. Untuk menghindari gejala yang
seperti ini guru harus memilih dan mengorganisir materi sedemikikan rupa
sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
Balikan
atau penguatan kepada siswa, penguatan atau reinforcement mempunyai efek yang
besar jika sering diberikan kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa sekecil
apapun, hendaknya ditanggapi dengan memberikan penghargaan.
Aspek-aspek
psikologi lain, setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan
individu baik secara fisik maupun secara psikis akan mempengaruhi cara belajar
siswa tersebut, sehingga guru perlu memperhatikan cara pembelajaran yang
diberikan kepada siswa tersebut misalnya, mengatur tempat duduk, mengatur
jadwal pelajaran , dan lain-lain.
D. Implikasi Perkembangan Teori Pembelajaran
Perkembangan
teori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar dan aplikasinya
dalam kegiatan pembelajaran. Pertama aliran tingkah laku (Behavioristik),
belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang
kongkret atau yang non kongkret, berlangsung secara mekanik memerlukan
penguatan. Tokoh dalam aliran ini adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
Guthrie, dan Skinner.
Aplikasi
teori belajar behavioristik dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal
seperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik siswa, media
dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Kedua
aliran kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak
selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada gagasan bahwa pada
bagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan konteks seluruh situasi
tersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi
yang bersinambungan dengan lingkungan. Tokoh aliran ini Piaget, David Ausebel,
Brunner.
Aplikasi
teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa
bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra
sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda kongkret,
keaktifan siswa amat dipentingkan, guru menyususun materi dengan menggunakan
pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks, guru menciptakan
pembelajaran yang bermakna, memperhatikan perbedaan individual siswa untuk
mencapai keberhasilan siswa.
Ketiga
aliran humanistik, belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajar
bersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai
aktualisasi diri. Dalam praktiknya menggunakan teori belajar Ausebel, teori
Bloom, Kolb, dan lain-lain.
Aplikasi
teori humanistik dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir
induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses belajar.
Keempat
teori belajar menurut aliran kontemporer, Teori kontemporer yang bermunculan
saat ini banyak sekali di antaranya teori belajar sibernetik. Teori belajar
sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru, jika dibandingkan dengan
teori-teori belajar yang sudah dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan
dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi.
Menurut
teori Sibernetik (Budiningsih, 2005:80-81), belajar adalah pengolahan
informasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu
mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Proses belajar memang
penting dalam teori sibernetik namun yang lebih penting lagi adalah sistem
informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akan
menentukan proses bagaimana proses belajar akan berlangsung, sangat ditentukan
oleh sistem informasi yang dipelajari. Tokoh teori ini Gage dan Berliner,
Biehler, Snoman, Baine, dan Tennyson.
Aplikasi
teori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam kegiatan belajar hendaknya
menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsang
ingatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan
bimbingan belajar, mendorong unjuk kerja, memberikan balikan informatif,
menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar.
Dengan
memahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan pengajaran,
pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan out put-out
put yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan:
1. Implikasi pendidikan, pembelajaran, dan
pengajaran dalam dunia pendidikan tidak bisa dipisahkan. Antara pendidikan,
pembelajaran dan pengajaran saling terkait. Pendidikan akan dapat mencapai
tujuan jika pembelajaran bermakna dengan pengajaran yang tepat. Sebaliknya
pendidikan tidak akan mencapai tujuan jika pembelajaran tidak bermakna dengan
pengajaran yang tidak tepat.
2. Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran
dalam proses belajar pembelajaran diantaranya guru dapat memusatkan perhatian
siswa, memberi motivasi, menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa,
mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran, mengulang
pelajaran, memberi penguatan, dan memperhatian aspek-aspek lain seperti
perbedaan individu siswa.
3. Implikasi perkembangan teori pembelajaran
sekarang sangatlah beragam. Guru dapat menerapkan menurut aliran-aliran teori
tertentu. Seperti teori behavioristik dalam pembelajaran guru memperhatikan
tujuan belajar, karakteristik siswa, dsb. Teori kognitif, pembelajaran lebih
dititik beratkan pada perolehan pengetahuan oleh siswa, guru membimbing siswa
untuk memiliki pengetahuan yang hendak dituju. Sedangkan aliran humanistik
pembelajaran yang memanusiakan manusia. Guru mengakui siswa sebagai individu
yang punya kemampuan dan harga diri. Aliran yang terbaru yaitu Teori
kontemporer pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa hendaknya menarik,
merangsang siswa untuk berpikir dan guru dapat menciptakan pembelajaran yang
bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar